Namun
apa yang didapatkan Sahrul dari jawaban yang diberikan Ratih tidak bisa
memuaskan rasa keingintahuannya dan kerinduannya kepada anak-anak hasil
perkawinannya dengan Ranti atau dengan para wanita lain yang dilayaninya.
Karena Ratih yang sudah berjanji kepada Sahrul untuk memberikan jawaban atas
apa saja yang ditanyakan Sahrul itu dalam memberikan jawaban, meskipun benar
kenyataannya, tapi perhatiannya pada jawaban atas pertanyaan itu tidak ada sama
sekali sehingga apa yang diceritakannya datar-datar saja tanpa adanya keinginan
untuk menceritakan segala sesuatu secara lebih mendetail. Tidak seriusnya Ratih
dalam memberikan jawaban yang apa adanya itu disebabkan kondisi birahi Ratih
yang sedang dan
Jumat, 31 Maret 2017
Sabtu, 25 Maret 2017
Penganten Rang Bunian (Part 59)
Berbagai
kejanggalan yang dirasakannya membuat Sahrul semakin sadar akan perbedaan-perbedaan
yang ada antara kehidupan dikampung halamannya dengan kampung Lubuk Lungun
dimana sekarang dia hidup. Setiap perbedaan dan keganjilan yang dirasakan
membuat dia semakin rindu untuk pulang ke kampung halamannya. Namun untuk
mengungkapkannya kepada Ranti tidak mungkin bagi dia karena menurut keterangan
yang diterimannya dari Ratih, kesempatan yang diberikan kepada Sahrul untuk
tidak diberkati menjadi penganten yang abadi akan dicabut begitu Sahrul berkeinginan
untuk pulang. Dalam kesehariannya Sahrul berusaha untuk tampil dan bersikap apa
adanya. Tidak satupun tingkah lakunya yang membuat Ranti, Sang Ratu
Penganten Rang Bunian (Part 58)
Tidak
pernah terpikir sedikitpun dibenak
Sahrul akan keganjilan kehamilan wanita-wanita itu yang hanya memakan waktu
yang sangat singkat dan kemudian melahirkan tanpa diketahuinya lagi dimana
anak-anak yang dilahirkan itu ditempatkan.
Sebenarnya
Sahrul sudah beberapa kali mengetahui keberadaan anak-anaknya, baik yang
dilahirkan oleh Ranti, Sang Ratu, Mayang maupun Ratih sendiri. Keberadaan anak-anak
itu selama ini tidak pernah menarik perhatian Sahrul. Sehingga dalam waktu yang
sangat singkat mereka menginjak dewasa, Sahrul sendiri tidak pernah peduli atau
bertanya akan keberadaan mereka yang tidak lagi dirumahnya.
Rabu, 22 Maret 2017
Penganten Rang Bunian ( Part 57)
“Aku
tak ingin informasi yang dibocorkan melalui aku akan menjadi bumerang bagiku
yang akhirnya menghilangkan hakku untuk memperoleh kenikmatan darimu” tolak
Ratih ditengah kecemasannya akan ancaman kehilangan kesempatan bermesraan
dengan Sahrul.
“Aku
tidak meminta informasi itu secara cuma-cuma darimu. Setiap informasi yang kamu
berikan akan aku ganti dengan pelayanan tambahan yang benar-benar membuatmu
terbuai” pancing Sahrul. Apalagi dilihatnya Ratih hampir saja meregang untuk
yang kesekian kalinya karena tak kuasa menahan gejolak birahinya yang mau
keluar bersamaan dengan gerakan-gerakan erotis yang dilakukan Sahrul.
Selasa, 21 Maret 2017
Penganten Rang Bunian (Part 56)
Sejak
diaturnya jadwal pelayanan yang harus diberikan Sahrul kepada kedua wanita di
rumah itu, ditambah dengan pelayanan dalam bentuk pengabdian yang harus
dilakukannya di istana terhadap Sang Ratu dan Mayang membuat hari-hari yang
dilalui Sahrul bertambah sibuk dan tidak lagi memiliki waktu untuk melamun
ataupun memikirkan nasib Siti istrinya di Kampung Lubuk Pisang. Tidak
henti-hentinya dia harus melayani keempat wanita cantik seakan pekerjaan
berikutnya telah menunggu lama kesempatan yang akan diberikan Sahrul dalam
pelayanan seks.
Senin, 20 Maret 2017
Penganten Rang Bunian (Part 55)
“Tentu
kedua wanita agung ini merasa bersyukur setelah aku balik kesini. Dengan
demikian aku tidak boleh menunjukkan perubahan sikapku kepada kedua wanita yang
tengah bahagia ini. Biarlah aku tahan dulu keinginanku untuk segera pulang ke
kampungku di Lubuk Pisang” pikirnya.
Dalam
hatinya Sahrul berniat untuk tidak akan pernah menceritakan masalah ini kepada
kedua wanita ini maupun kepada Ranti dan Ratih. Biarlah rahasia ini kusimpan
sendiri sampai aku benar-benar mendapat kejelasan dari semua peristiwa ini,
pikirnya lagi.
Minggu, 19 Maret 2017
Penganten Rang Bunian (Part 54)
“Tapi bagaimanapun ibu memiliki hak
untuk melakukannya dengan Sahrul sebagaimana yang diputuskan oleh Sang Ratu”
“Apa mungkin Bang Sahrul mau melakukannya dengan ibu
kalau aku sedang dirumah?”
“Itu makanya hal ini harus kita bicarakan dengan
suamimu itu. Dia tahu kalau hubungan kami ini juga kamu ketahui. Tapi dia tidak
pernah mau menyentuhku kalau ada kamu di rumah. Jadi kalau hal ini kita
bicarakan dengan dia, tentu dia akan memakluminya” desak Ratih terus menuntut
haknya yang seakan-akan menjadi terhambat dengan keberadaan anaknya Ranti di
rumah.
Langganan:
Postingan (Atom)